Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1. Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
2. Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
5. Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
6. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Hubungan Ilmu Budaya Dasar dengan Puisi adalah :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
3. Puisi dan keinsyafan sosial
Berikut adalah contoh puisi
Mencari Cahaya
Karya Izham
Dalam gelap ku berlari..
Dalam tanpa arah yg terlihat.
Dalam hujan yg mencaci.
Dalam kemarau dagingku tersayat.
Aku masih terus berlari..
Mengejar firasat hati.
Melawan kebodohan hakiki.
Mencari cahaya bidadari..
Yang menyinari sudut gelap jiwaku tanpa henti..
Yang kuinginkan menemaniku saat ini dan sampai nanti.
Kemelut hati terus berkecamuk..
mengamuk tiada tempat bersandung.
Mengeluh buat hatiku remuk..
Mengejar cahaya sonar, menggaung..
Bidadari cahayamu janganlah memudar.
Bidadari janganlah trus menghindar.
Bidadari aku ingin dirimu bersabar.
Bidadari janganlah sendu bersinar.
Bidadari engkaulah bunga mawar.
Bidadari janganlah layu d tangkai yg tegar.
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/
Dalam tanpa arah yg terlihat.
Dalam hujan yg mencaci.
Dalam kemarau dagingku tersayat.
Aku masih terus berlari..
Mengejar firasat hati.
Melawan kebodohan hakiki.
Mencari cahaya bidadari..
Yang menyinari sudut gelap jiwaku tanpa henti..
Yang kuinginkan menemaniku saat ini dan sampai nanti.
Kemelut hati terus berkecamuk..
mengamuk tiada tempat bersandung.
Mengeluh buat hatiku remuk..
Mengejar cahaya sonar, menggaung..
Bidadari cahayamu janganlah memudar.
Bidadari janganlah trus menghindar.
Bidadari aku ingin dirimu bersabar.
Bidadari janganlah sendu bersinar.
Bidadari engkaulah bunga mawar.
Bidadari janganlah layu d tangkai yg tegar.
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar